Hati Yang Bimbang dan Penuh Tanya


Hati Yang Bimbang dan Penuh Tanya
ScreenShot on Movies
Kali ini aku bingung dan aku sendiri tidak tau apa yang terjadi dengan diri ku dan apa mesti kulakukan dengan semua ini. Perencanaan boleh saja seperti yang diinginkan tetapi yang terjadi justru sebaliknya tidak sesuai dengan rencana.

Sama hal dengan kejadian yang sekarang ini menimpa diri ku. Dimana aku masih dalam tahapan pendidikan yaitu study semester akhir dan kini aku dihadapkan dengan masalah menuju kedewasaan yang mematangkan diri ku.

Dimana kejadian ini tanpa angin dan tiada hujan dimalam itu dengan tiba-tiba aku mendapatkan sebuah sms dari kekasih ku dengan ucapan permitaan maaf atas apa yang sudah pernah terjadi dan yang sudah pernah dilalui. Yang intinya dari sms tersebut mengajakan aku untuk segera menikah karena faktor keluarga.

Namun seperti biasanya dan mungkin sudah menjadi sifatku yaitu meresponnya dengan kepala dingin walaupun pikiran ku sudah tidak berantah lagi dan tidak lagi karuan dengan kebingungan ku sendiri. Aku panik, bingung dan penasaran karena sikapnya demikian itu.

Bujuk dan bujuk akhirnya aku mendapatkan jawaban dari dia. Ternyata dimalam itu kejadiannya juga sangat aneh. Tanpa dia ketahui permasalahannya tiba-tiba saja datang keluarga dan sanak famili saudaranya untuk meminta dia untuk menikah dengan seorang yang datang meminta dia maka karena itu dia melampiaskan amarahnya untuk ku.

Memang itu sudah menjadi kebiasaan dimana setiap persoalan yang dia hadapi ataupun kerja yang menyibukan dia selalu saja aku menjadi sasaran empuk baginya. Namun setelah permasalah yang dimalam itu aku menemui akhar permasalahan maka aku sendiri merasa resah dan gelisah karena tiada kemampanan ku untuk segera menikahinya. Lantaran aku sendiri juga belum bekerja dan belum memperoleh penghasilan yang tetap serta belum mempunyai persiapan yang sama sekali untuk menikah.

Dengan penuh kecemasan resah dan gelisah akhirnya permasalah itu aku cerita pada keluarga ku yaitu kaka sepupu ku (Bunda). Dengan hati pikiran yang tenang aku memberanikan diri untuk menceritakannya agar sudi kiranya keluarga menerima dia dalam keluarga ini. Singkat cerita, ternyata Bunda menerima dan menanggapi dengan rasa ingin tahu serta tidak sabaran ingin berjumpa dengannya dan hendak terus untuk meminangnya. Tetapi hati ku masih saja gugup dan tidak berani merima kenyataan. Entah itu rasa bahagia atau memang aku merasa takut untuk menikah.

Bundapun pada pulang menemui kaka ku. Untuk menceritakan apa yang aku ceritakan padanya. Dan Alhamdulillah kaka juga menerima dengan lapang dada dan menyetujui hubungan kami. Namun kaka tidak memaksakan kami segera menikah tetapi kaka merestuinya. Kaka hanya bisa menasehati dan kaka hanya bisa membimbing begitulah lebih kurang nasehatinya.

Mereka tidak sabaran untuk segera membawakan acara pertunangan pada gadis itu. Mereka sangat penasaran karena mereka tidak pernah melihatnya dan aku sendiri juga tidak pernah memperkenalkan gadis itu pada keluarga.

Karena keluarga ku penasaran maka aku nampakan secuik photo yang ada diposel ku. Dan mereka bilang itu sangat cocok dan menanyakan tentang identitas gadis itu. Ternyata orang rumahku tidak sabaran ingin segera untuk menikahi ku dengan gadis itu.

Atas nasehat dan pandangan yang aku berikan pada keluarga ku. Akhirnya mereka mengurungkan niat itu. Tetapi mereka tetap saja menginginkan aku untuk segera menikahinya, paling tidak mereka ingin segera aku membawakan tunangan padanya.

Acara silatirrahmi dan pertunangan kami akan segera berlangsung. Yang Insya Allah akan kami adakan dalam waktu dekat ini. Serta kami juga menginginkan sesuatu yang baik dan pengharapan yang baik. Namun yang kami harapkan adalah restu dari kedua keluarga yaitu keluarga aku sendiri dan keluarga dia. Insya Allah... Amin.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Hati Yang Bimbang dan Penuh Tanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel