Undang-Undang Anti Teroris dan Propaganda Para Elit Global





Agenda Para Elit Global

Mungkin tidak banyak orang yang menyadari antara sistem ekonomi yang korup dengan undang-undang anti teroris yang berlaku saat ini di seluruh belahan dunia.  Pada saat para elit global sudah berhasil menguasai perekonomian dunia dengan membuat Bank Central yang memproduksi mata uang di setiap negara. mereka kemudian membuat prajurit jenis baru yang bernama economic hitman. Tugas para economic hitman ini adalah meruntuhkan keuangan dalam sebuah negara yang pemerintahnya tidak mau tunduk atau susah diatur oleh para elit global. para economic hitman ini dipersenjatai dengan suplai uang tak berbatas dari Bank Central yang menjadi sponsor mereka. Ketika para economic hitman ini telah berhasil menguasai pemerintahan di hampir seluruh negara di dunia, mereka memerlukan sebuah hukum baru yang memungkinkan mereka melenyapkan siapa pun orang yang mereka kehendaki tanpa proses peradilan yang berbelit-belit.

Dari kebutuhan inilah muncul ide mengenai undang-undang anti teroris. Undang-undang ini memungkinkan para elit global untuk membunuh siapa saja yang mereka kehendaki tanpa proses peradilan. cukup label target yang mereka kehendaki sebagai teroris dan habislah riwayatnya terhapus dari dunia tanpa peduli suku dan bangsa yang mana. Namun bagaimana caranya membuat undang-undang yang jelas-jelas melanggar asas hukum praduga tak bersalah tersebut bisa berlaku dan diterima masyarakat? disitulah gunanya proses agitasi dan propaganda. Propaganda inilah yang berperan untuk mengkelabui dunia melalui media dan kelompok elite mereka beserta ontek-onteknya.
Para elit global cukup membuat beberapa kasus kecelakaan seperti 911, Bom Bali 1&2, JW Marriot dan Kedutaan Australia. Mereka cukup memblowup di media-media bahwa itu adalah ulah para teroris dan voila, masyarakat pun menganggap bahwa teroris adalah musuh bersama dan untuk melawan teroris, asas hukum praduga tak bersalahpun boleh diskip begitu saja. Fenomena pengeboman dan ulah teroris ini terus terjadi di seluruh dunia sehingga seluruh dunia kemudian menandatangani UU aneh seperti ini. Dengan begitu seluruh dunia sudah ok setuju dengan uu anti teroris, tiba-tiba Osama bin Laden tertangkap, ditembak mati dan mayatnya menghilang layaknya kentut karena perannya dalam meloloskan UU anti teroris diseluruh dunia memang sudah terlaksana.

Presiden Korea Utara Kim Jong-Un saat berpidato kenegaraan mengatakan " Terorisme adalah kedok dunia barat untuk menghancurkan negara-negara islam di seluruh dunia." Meskipun korut merupakan negara komonis tetapi mereka tetap saja menolak para pelakon dari elit global ini. Lalu kenapa mereka hanya menargetkan negara islam saja dan tidak negara-negara lain. Jawaban simpel " karena islam adalah kelompok terbesar di seluruh dunia " Jika kelompok besar ini berhasil di runtuhkan maka kolompok kecil yang lain itu lebih mudah mereka atasi. Sebenarnya kesemua itu hanyalah politik, taktik dan teknik dari cara para elit global yang ingin menguasai dunia dan melahirkan dunia baru yang di sebut "New World Order" tatanan dunia baru. Kelompok ini menamakan dirinya "Freemason" sekte penyembah iblis al-masih ad-dajjal. 

False Flag Attacks
Dalam artian secara umum "False Flag" adalah Operasi Bendera Palsu yang di lakukan untuk meng-kambing hitamkan lawan atau menfitnah lawan. Yang dilakukan oleh pasukan agen intelijen tingkat tinggi untuk mengkelabui dunia agar masyarakat dunia mengetahui apa yang mereka perintahkan adalah yang harus dilakukan. Disini mereka membuat sesuatu peristiwa seakan itu nyata bahwa apa yang terjadi itu adalah serangan dari musuh.

Tindakan operasi false flag akhir-akhir ini sering terjadi di berbagai belahan dunia. Seperti peristiwa jatuhnya gedung pencakar lagit WTC Amerika Serikat yang di kenal oleh masyarakat dunia 911. Itu merupakan agenda yang di rancang oleh agen negara atau kelompok di dalamnya sehingga dijadikan pimpinan Al-Qaeda Osama bin Laden Afganistan sebagai dalang dari semua itu. Sehingga membukan jalan lebar bagi Amerika untuk dapat mepora-porandakan Negeri tersebut. Sama halnya dengan peristiwa Bomb di Prancis tahun lalu yang di kenal dengan istilah "Paris of Attacks". Peristiwa ini dijadikan ISIS sebagai dalang di dalamnya. Sehingga Prancis dengan mudah membombardir negara Iraq dan Syiria.

Sebenarnya kelompok pembentukan false flag ini adalah satu. Mereka merencanakan sebuah agenda peristiwa dinia dari satu negara dengan negara lain. Dari orang dalam mereka menyusun strategi semaksimal mungkin kemudian di jadikan rakyat sebagai korban dari musibah yang mereka rencanakan dan kelompok mereka dari negara luar membenarkan apa yang mereka katakan. Tujuan mereka adalah satu yaitu ingin mengusai atau ingin melibatkan dari dari suatu agenda politik yang mereka rencanakan. Strategi yang mereka gunakan sangat sederhana namun butuh pengorbanan yang ekstra. " Pasang umpan, lempar pancing dan ambil tangkapan ". Namun mereka menamakannya dengan berbagai istilah-istilah untuk mengembangkan misi tersebut.

Mereka itu tidak peduli dengan kita, mereka tidak anda, mereka tidak peduli rakyat. Bahkanya nyawa rakyat sekalipun tidak berharganya bagi mereka. Karena pembunuhan yang keji justru menjadi ritual qurban yang suci bagi mereka. Kelompok inilah yang sebenarnya yang telah menyusun segala agenda seperti pembunuhan, penembakan, pengeboman hanya bertujuan demi kepentingan para elit global. Menconteng nama musuh utama mereka sebagai teroris maka lenyaplah dia dari dunia. Biasanya gelar teroris di khususkan untuk mereka yang muslim. Karena masyarakat muslim adalah musuh utama mereka dan tantangan besar bagi mereka adalah muslim. 

Islam State Iraq of Syiria

ISIS di kenal oleh masyarakat dunia mereka adalah kelompok islam radikal yang ingin mendirikan negara islam yang dipimpin oleh Khalifah. Semenjak terbentuknya kelompok ini maka dunia ikut berbicara mengenai mereka dan strategi mereka. Bahkan dunia bekerjasama yang katanya ingin melumpuhkan kolompok islam yang berbendara hitam ini. Memang asumsi pendapat yang dunia lontar di perlemen tertinggi dunia niatnya baik yaitu iming-imingnya untuk merakyat. Membela rakyat adalah alasan utama untuk menyerang ISIS. Apalagi Amerika yang mengubarkan asumsi pendapat di depan umum seakan mereka bak dewa yang ingin memyelamatkan dunia. Tetapi tahukan Anda yang sebenarnya ISIS itu merukan kelompok yang di bentuk oleh " Amerika dan Israel dan negara sekutu yang menjadi dalang di balik kelompok pembentukan kelompok ini". Disinilah berperannya "False Flag" seperti yang di ungkapkan di atas tadi untuk membuat asumsi seakan islam itu radikal dan mainstrem. Kelompok radikal ISIS didanai oleh negara-negara barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Israel. Hal itu diketahui dari pengakuan mantan Agen Intelijen Amerika, Edward Snowden dan mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton. Dalam sebuah diskusi tanya jawab di gedung DPR Hillary Clinton pernah mengatakan " Kelompok radikal ini kita yang buru dan kita yang biayai ".  Disegi topik lain kelompok ISIS ini juga mempunyai kejanggalan-kejanggalan bahkan berbagai rahasia-rahasia dari ISIS ini mulai di ungkapkan mungkin karena ketidak sesuai politik dalam komplotan mereka. Mantan Agen Intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden menyatakan, pemimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi berdarah Yahudi. Nama aslinya Simon Elliot.

Jurnal bidang militer dan luar negeri, Veterans Today melansir pada 11 Agustus 2014 bahwa pemimpin IS/ISIS Abu Bakar al-Baghdadi adalah orang Yahudi dan merupakan agen Mossad atau dinas rahasia luar negeri Israel. Nama asli dari amir Daaesh (sebutan untuk IS/ISIS) tersebut adalah Simon Elliot alias Elliot Shimon. Dia lahir dari orang tua Yahudi. Elliot direkrut dan dilatih oleh Mossad untuk memata-matai dan melancarkan perang urat syaraf terhadap masyarakat Arab dan muslim. (pojoksatu.id)

Itu merupakan hanyalah bagian kecil yang mereka lakukan untuk dapat menguasai dunia. Mulai dari tindakan pengesahan pembentukan undang-undang anti teror dan terorisme hingga propaganda dalam perperangan dan false flag. Dibalik semua itu ada kelompok lain yang tidak tersentuh bahkan tidak disebutkan dalam setiap peristiwa-peristiwa terjadi. Kelompok ini hanya berdiam saja, tersenyum bahkan tertawa ketika melihat pembunuhan yang brutal terjadi. "Freemason" kelompok elit global yang ingin menciptakan tatanan dunia yang di sebut "New World Order". Jika dunia baru ini terbentuk maka kita manusia hanyalah menjadi sebagai budak-budak mereka. Kelompok Freemason ini tidak di kenali tatapi mereka itu ada. Kelompok ini tidak punya organisasi atau suatu lembaga ikatan tetapi mereka selalu bersatu ingin meruntuhkan dunia dan melahirkan dunia baru "NWO". Sekte Penyembah Iblis al-masih ad-dajjal.

Freemason berupaya mewujudkan tatanan dunia baru berbagai agenda berpolitik jangka panjang. Sudah tidak terhitung lagi berapa nyawa manusia telah di korbankan. Mereka selalu membuat cerita seakan yang mereka katakan itu nyata. Disini peran propaganda media untuk mengkelabui dunia demi mewujudkan politik hitam mereka.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Undang-Undang Anti Teroris dan Propaganda Para Elit Global"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel