Perbedaan Campuran dan Senyawa


Perbedaan Campuran dan Senyawa

Campuran berbeda dengan senyawa. Perbedaannya dapat di lihat dari sifat dan komposisi zat penyusun.

(a). Campuran terbentuk dari 2 zat atau lebih yamg masih mempunyai sifat zat asalnya. Misalnya kita campur 7 bagian serbuk besi dengan 4 bagian serbuk belerang halus. Berarti terdapat campuran besi dan belerang. Meskipun kedua zat tersebut telah nercampur, tetapi besi masih dapat dipisahkan dengan menggunkan magnet. Belerang dapat dipisahkan dengan melarutkan asam belerang sehingga belerang segera laurut. Sedangkan besi akan tertinggal.
Sebaliknya, senyawa tidak lagi mempunyai sifat zat penyusun. Sifat senyawa berbeda dengan sifat zat yang menyusunnya. Bila campuran besi dan belerang tadi kita panasi dalam tabung reaksi, maka seluruh campuran akan panas pijar. Disini kita mendapat suatu senyawa yang disebut besi belerang, besi belerang tidak bisa dibakar, tidak larut dalam asam belerang, dan tidak di tarik oleh magnet.

(b). Dalam suatu campuran, komposisi zat yang menyusunnya tidak tentu. Misalnya, campuran gula dengan air dapat dibuat dengan berbagai perbandingan. Seperti ketika membuat teh, kita bisa memasukan gula sebanyak 1, 2, atau 3 sendok ke dalam segelas air. Sebaliknya, pada suatu senyawa, perbandingan massa zat-zat yang menyusunnya selalu tetap. Misalnya air selalu di hasilkan dari hidrogen dan oksigen dengan perbandingan 1:8.

(c). Pada pembentukan campuran hanya timbul sedikit panas atau bahkan tidak ada panas sama sekali. Akan tetapi, pada proses pebentukan suatu senyawa selelu timbul panas. Suatu senyawa terbuat dari beberapa unsur, molekul-molekul terdiri dari atom-atom yang jenisnya berbeda. Air adalah senyawa dari oksigen dan hidrogen. Tiap.molekul air terdiri dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen. Gula adalah senyawa dari karbon, hidrogen dan oksigen. Tiap molekul gula terdiri dari 12 atom karbon, 22 atom hidrogen dan 11 atom oksigen. Air murni adalah senyawa. Tetapi, air yang terdapat di alam tidak murni lagi, sebab di dalamnya ada udara, mahluk hidup renik, kapur, dan mineral yang lainnya.

Campuran adalah zat heterogen (serbaneka) yang terdiri dari beberapa zat yang jenisnya berlainan. Di dalam campuran, zat-zat yang membentuknya masih mempunyai sifat-sifat aslinya. Dengan demikian, pembentukan campuran termasuk proses fisika, demikian pula pemisahnya. Tanah termasuk campuran. Tanah mengandung udara. Di dalam tanah terdapat butir-butir kapur, batu merah, pecahan kaca, dan sebagainya. Jadi, tanah bukan zat murni, udara juga termasuk campuran. Di udara terdapat gas nitrogen, oksigen, argon, helium, karbondioksida dan uap air. Selain itu, di udara masih terdapat mahluk hidup remik, misalnya seperti bakteri dan virus.

Larutan
Larutan adalah campuran yang homogen. Unsur-unsur penyusun larutan masih mempunyai sifat aslinya. Bahan pelarut yang paling baik adalah air. Meskipun demikian, zat yang tidak bisa larut dalam air seringkali larut dalam zat yang lain. Contoh : lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam bensin.

Campuran gula dan air biasanya disebut sirop. Dalam larutan ini kita tidak lagi dapat membedakan partikel gula dan partikel air. Lain halnya kalau gula dicampur dengan belerang, kita masih dapat dilihat perbedaan pertikel penyusunannya. Oleh karena itu, gula yang dicampur dengan belerang tergolong bukan larutan.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perbedaan Campuran dan Senyawa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel